Jidur adalah jenis musik tradisional khas dari Sumatera Selatan. Musik ini awalnya dibawa oleh Belanda pada masa kolonial.
Musik Jidur sering juga disebut dengan “Musik B’las” karena dimainkan oleh belasan orang. Selain itu, ada juga yang menyebutnya “Musik Brass”, yang artinya kesenian musik yang alat musiknya merupakan alat tiup yang berasal dari logam .
Kata 'jidur' digunakan karena alat musiknya kalau ditabuh berbunyi “Dur….Dur…Dur” dan membuat suasana lebih meriah. Alat Musik Jidur ini terdiri dari:
2 Buah Terompet
2 Buah Sak Alto / Saxopone Alto
1 Buah F Larinet / Clarinet
1 Buah Tenor Sak / Saxopone Tenor
1 Buah Bariton / Bariton Horn
1 Buah Tenor / Tenor Horn
3 Buah Alt Horn / Alto Horn
1 Buah Bass / Shau Shophon
1 Buah Tambur / Snare Dram
1 Buah Jidur / Bass Dram
Di kecamatan Sungai Rotan Kabupaten Muara Enim. alat musik tradisional jidur ini banyak dimainkan oleh masyarakat lematang bagian ilir. Jidur sering dimainkan dan digunakan saat adanya perayaan-perayaan seperti acara pernikahan arak-arakan pengantin atau khitanan, syukuran ataupun datangnya pejabat-pejabat dari daerah lain ke desa tersebut.
Jidur dimainkan sangat meriah, semua masyarakat tumpah ruah menyaksikan personil jidur peform. Alat musik tradisional ini tak pernah sepi penonton dan merupakan hiburan masyarakat yang sederhana.
Sayangnya para pemain jidur tidak selengkap seperti dulu, sekarang banyak-banyak alat dari jidur itu tidak difungsikan lagi. ada beberapa alasan orang tidak mau memainkan jidur, diantaranya kurang trennya alat musik itu sehingga orang lebih memilih alat-alat musik elektronik seperti orgen dan lainnya. selain itu banyak pemain jidur merupakan pemain yang usia lanjut. sehingga tidak ada penggantinya lagi.
Alat musik Jidur perlu kita jaga, adanya peran serta kita semua untuk melestarikan alat musik tradisional ini. adanya pelatihan untuk para anak-anak muda adalah hal yang tepat dilakukan agar alat musik ini tetap eksis di bumi sriwijaya ini.
"Jidur takkan Mundur"
Leave your comment
Post a Comment