Rumpun Bambu yang terbakar di hutan desa Sungai Rotan |
Asap, asap, asap. Hampir 3 bulan didaerahku di tutupi kabut
asap yang pekat. Apabila bernafas pagi dan malam sangat terasa sekali asap
masuk ke dalam hidung. Begitu pekat asap ini membuat mata menjadi pedih dan
jarak pandang menjadi terbatas.
Pulau Kalimantan dan pulau sumatera menjadi 2 pulau paling
parah diselimuti kabut asap. Heran, bencana asap ini belumditetapkan menjadi bencana
nasional padahal telah banyak korban jiwa yang meninggal karena asap. Terutama
pada anak-anak. Mereka Kebanyakan menderita ISPA, Pneumonia, dll. tak
jarang yang dewasa pun juga terkena
penyakit tersebut.
Sawah Warga desa Sukamerindu yang kering akibat kemarau |
Untuk titik api sampai saat ini untuk wilayah Sumatera
Selatan sebanyak 480 . Kabupaten terbanyak titik apinya yaitu Kabupaten Ogan Komering
Ilir dan Kabupaten Musi Banyuasin. Banyak upaya pemerintah daerah maupun
pemerintah pusat untuk menangani bencana kebakaran kali ini ,seperti mensiagakan tim
pemadam kebakaran, tim kesehatan dan tim BNPB. Selain itu pemerintah pusat
lebih gencar lagi untuk memadamkan
kebakaran di dua pulau besar ini yaitu dengan menyiapkan helicopter
pemadam kebakaran dengan menggunakan cara water bombing. Dan baru-baru ini
pemerintah juga di bantu oleh Negara-negara sahabat seperti Malaysia,
Singapura, Australia, Rusia dan lainnya. Mereka membantu Indonesia dengan
pesawat-pesawat canggihnya untuk memadamkan titik api di pulau sumatera dan
Kalimantan.
Semoga bencana ini cepat terlewati, diharapkan tak ada lagi
korban jiwa di pulau Kalimantan dan sumatera. Dan bisa menjadi pelajaran untuk
kita semua dan pihak yang terkait. Agar bisa menjaga lingkungan ini menjadi
lebih baik. Semoga untuk tahun-tahun yang akan datang tak ada lagi bencana
seperti ini.
Leave your comment
Post a Comment