SRIPOKU.COM, MUARAENIM---Hujan yang beberapa
hari terakhir mengguyur Kecamatan Muara Belida dan sekitarnya, ternyata
telah merendam sebagian badan jalan desa.
Akibatnya perekonomian warga dari jalur darat terputus, di Desa Harapan Mulia, Kecamatan Muara Belida, Muaraenim, Minggu (20/3/2016).
Dari pengamatan dan informasi di lapangan, sejak diguyur hujan beberapa terakhir, telah merendam sebagian jalan desa dan pemukiman dengan kedalam bervariasi hingga satu meter. Akibatnya banyak kendaraan roda empat yang terendam banjir dan harus dievakuasi ke tempat-tempat yang lebih tinggi.
"Jalan ini sudah terendam sekitar tiga hari terakhir. Jadi kembali terpaksa gunakan ketek atau perahu untuk mengeluarkan hasil bumi," ujar salah seorang warga dan juga tokoh masyarakat Muara Belida Kailani (65).
Menurut Kailani, jalan desa yang terendam tersebut merupakan satu-satunya jalan darat yang menghubungkan beberapa desa di Kecamatan Muara Belida untuk keluar ke Kecamatan Gelumbang.
Akibatnya warga yang biasanya mengeluarkan hasil bumi dengan jalur darat ke Kecamatan Gelumbang, Prabumulih dan Palembang, terpaksa harus menggunakan perahu ketek untuk menjual hasil bumi ke Palembang saja.
Untuk itu, ia berharap kepada Pemkab Muaraenim, untuk bisa menimbun dan meninggikan badan jalan sekitar satu meter supaya tidak terendam lagi.
Kades Harapan Mulia, Meri Irawan S.Sos, menyebutkan bahwa jalan tersebut memang merupakan jalan utama untuk keluar masuk desa. Jalan tersebut kondisinya memang baru pengerasan belum di aspal.
Untuk itu sebelum di aspal badan jalannya ditinggikan sehingga ketika terjadi banjir kembali badan jalan tidak terendam dan masyarakat masih bisa melakukan aktifitasnya sehari-hari terutama untuk perekonomian.
Sumber : http://palembang.tribunnews.com/sumsel/muaraenim
Akibatnya perekonomian warga dari jalur darat terputus, di Desa Harapan Mulia, Kecamatan Muara Belida, Muaraenim, Minggu (20/3/2016).
Dari pengamatan dan informasi di lapangan, sejak diguyur hujan beberapa terakhir, telah merendam sebagian jalan desa dan pemukiman dengan kedalam bervariasi hingga satu meter. Akibatnya banyak kendaraan roda empat yang terendam banjir dan harus dievakuasi ke tempat-tempat yang lebih tinggi.
"Jalan ini sudah terendam sekitar tiga hari terakhir. Jadi kembali terpaksa gunakan ketek atau perahu untuk mengeluarkan hasil bumi," ujar salah seorang warga dan juga tokoh masyarakat Muara Belida Kailani (65).
Menurut Kailani, jalan desa yang terendam tersebut merupakan satu-satunya jalan darat yang menghubungkan beberapa desa di Kecamatan Muara Belida untuk keluar ke Kecamatan Gelumbang.
Akibatnya warga yang biasanya mengeluarkan hasil bumi dengan jalur darat ke Kecamatan Gelumbang, Prabumulih dan Palembang, terpaksa harus menggunakan perahu ketek untuk menjual hasil bumi ke Palembang saja.
Untuk itu, ia berharap kepada Pemkab Muaraenim, untuk bisa menimbun dan meninggikan badan jalan sekitar satu meter supaya tidak terendam lagi.
Kades Harapan Mulia, Meri Irawan S.Sos, menyebutkan bahwa jalan tersebut memang merupakan jalan utama untuk keluar masuk desa. Jalan tersebut kondisinya memang baru pengerasan belum di aspal.
Untuk itu sebelum di aspal badan jalannya ditinggikan sehingga ketika terjadi banjir kembali badan jalan tidak terendam dan masyarakat masih bisa melakukan aktifitasnya sehari-hari terutama untuk perekonomian.
Sumber : http://palembang.tribunnews.com/sumsel/muaraenim
Leave your comment
Post a Comment