Budidaya Singkong Gelumbang

No Comments
Salah satu kebun singkong warga di kelurahan Gelumbang

Budidaya singkong merupakan salah satu tanaman pavorit bagi petani di kelurahan Gelumbang yang baru membuka lahan perkebunannya. di bandingkan karet yang baru bisa di sadap pada usia 5-7 tahun, singkong bisa dipanen hanya membutuhkan waktu 6-9 bulan dari masa tanamnya

Gelumbang memiliki tanah yang gembur dan kaya akan unsur hara. sehingga cocok ditanami singkong. Singkong akan tumbuh subur jika daerah tersebut di guyuri hujan sekitar 1.500-2.000 mm/tahun dan mendapatkan sinar matari 10 jam per harinya.

Batang setek di tanam agak miring dengan kedalaman 8-12 cm. Pada lahan tanaman yang subur dapat digunakan populasi tanaman 10.000 batang/ha dan untuk lahan yang kurang begitu subur dapat digunakan populasi 14.500 batang/ha. jarak tanam dengan system monokultur adalah 100 x 50 cm. Untuk sistem tumpang sari, penanaman dapat menyesuaikan dengan lahan dan tanaman lainnya.

Untuk perawatan tanaman singkong tidak terlalu sulit, bisa di pupuk dengan waktu yang berkala. Tanaman singkong harus dirawat untuk memperoleh ubi yang banyak dan berbobot, cara melakukan perawatan tanaman singkong dapat dilakukan dengan melakukan pemupukan pada 3minggu-4minggu pertama atau setelah singkong sudah mengeluarkan tunas dengan memiliki daun sekitar 5-7 helai. Lakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk kimia (Urue, TSP, KCl) dengan takaran disesuaikan dengan petunjuk yang tertera di karung pupuk.

Singkong juga harus di bersihkan dari rumput-rumput liar dan gulma. Singkong juga di sulam jika ada tanaman yang tidak tumbuh atau ambruk. gangguan dari luar seperti babi hutan dan monyet sering terjadi di perkebunan singkong. tinggal sang pemilik kebun membuat kandang atau pagar dan selalu memeriksa kondisi kebun setiap harinya.

Untuk hasil panen biasanya petani menjual hasilnya ke pasar-pasar sekitar seperti Gelumbang, Prabumulih, Indralaya, palembang ada juga yang di buat usaha kripik, tapai, emping bahkan di kirim ke lampung untuk di jadikan tepung tapioka.
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home
  • 0Blogger
  • Facebook
  • Disqus

Leave your comment

Post a Comment