Sudah lebih dari 1 bulan banjir merendam beberapa desa di hilir sungai lematang. Namun sekarang banjir itu berangsur-angsur mulai menyurut. Menyurutnya banjir tersebut bisa dilihat dari bekas genangan air di tembok dan tiang beberapa rumah warga.
Banjir bukan menjadi masalah di desa kami, dengan datangnya banjir. air sungai meluap hingga memasuki areal persawahan, sungai-sungai kecil dan danau.tentunya ikan-ikan dari sungai ikut tebawa banjir. jika di suatu petak persawahan warga memiliki kambang (sumur atau kolam kecil), maka di pastikan kambang tersebut di masuki ikan-ikan yang datang dari luapan banjir tersebut.
Ikan-ikan tersebut berkembang biak di dalam kambang itu selama banjir. terkadang beberapa warga memasangkan jaring ikan di areal persawahan. ikan sepat, nila, siapil, betok merupakan ikan-ikan yang sering terperangkap di jaring warga.
Ikan-ikan tersebut berjumlah banyak, dan tentunya menjadi mata pencaharian warga sembari menunggu musim tanam padi..ikan-ikan tersebut di konsumsi dan sisanya di jual hidup-hidup atau di buat ikan asin.
Setelah banjir menyurut dan air berangsur dangkal. ikan-ikan tersebut terkurung di dalam kambang.ikan-ikan yang terperangkap tersebut tentunya membawa rezeki kembali. ikan-ikan tersebut di ambil dan di jual. ikan yang terperangkap tersebut biasanya ikan sepat, siapil, Nila, betok terkadang ikan-ikan seperti Gabus, Toman dan lele ikut masuk ke dalam kambang.
Jadi tidak setiap banjir membawa musibah, dari semua itu ada hikmahnya yang di berikan oleh sang pencipta. Dan setiap tahunnya dari dulu desa kami di hilir lematang sudah akrab dengan namannya banjir.
Leave your comment
Post a Comment